Senin 21 April 2025, Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Kartini sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama dalam bidang pendidikan dan kesetaraan sosial. Perjuangan Kartini adalah tentang membuka pintu bagi semua untuk belajar, tumbuh, dan bermakna—tanpa batas gender atau latar belakang. Dari RA Kartini kita belajar, bahwa cahaya pengetahuan harus bisa menyentuh semua. Hari Kartini bukan hanya soal mengenakan kebaya, tapi juga mewarisi semangat perjuangan akan kesetaraan dan pendidikan yang inklusif. SMABA melanjutkan semangat itu melalui pendidikan yang ramah, setara, dan berbudaya. Di SMABA, kami percaya bahwa kecerdasan itu penting, namun kepribadian yang kuat dan menghargai perbedaan jauh lebih bermakna.
Pendidikan Inklusif guna optimalisasi Prestasi Siswa.

Semangat Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan hak tercermin dalam upaya SMABA mendorong seluruh siswa untuk berpartisipasi dalam berbagai kejuaraan dan kegiatan, tanpa memandang agama, jenis kelamin, atau latar belakang lainnya. Hal ini sejalan dengan visi sekolah: “Terwujudnya SMA Negeri 1 Banguntapan yang berkarakter, berprestasi, dan berbudaya”.
Di dalam misi sekolah, terdapat penekanan pada peningkatan prestasi akademik dan non-akademik, serta penyelenggaraan pembelajaran yang efektif dan inovatif yang mengembangkan soft skill dan karakter peserta didik. Dengan demikian, SMABA berupaya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung setiap siswa untuk berkembang secara optimal. Hal ini ditandai dengan sekolah senantiasa mendorong Partisipasi Aktif Siswa mengikuti berbagai kegiatan dan lomba, baik di tingkat lokal maupun nasional. Dengan harapan akan muncul talenta-talenta baru dari SMABA. Misalnya, beberapa siswa baru saja berhasil meraih prestasi dalam ajang POPKAB 2025. Prestasi ini menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, setiap siswa dapat mencapai potensi terbaiknya.
Menanamkan Nilai Budaya dan Karakter
Sebagai sekolah yang berbudaya, SMABA juga menanamkan nilai-nilai budaya lokal dan nasional kepada siswa. Dalam misi sekolah juga disebutkan pentingnya menanamkan sikap berbudaya lokal dan nasional, serta menerapkan perilaku budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini bertujuan untuk membentuk siswa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan menghargai budaya.
Mengintegrasikan Teknologi dalam Pembelajaran
Sebagai sekolah berbasis TIK, SMABA memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran. Dengan adanya platform seperti Smaba Smart School dan layanan Smaba berbasis IT, siswa dapat mengakses informasi dan bimbingan dengan lebih mudah. Ini sejalan dengan semangat Kartini yang menginginkan akses pendidikan yang lebih luas dan merata.
Kesimpulan
Peringatan Hari Kartini di SMABA bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan momentum untuk merefleksikan dan mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan Kartini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengedepankan pendidikan inklusif, mendorong partisipasi aktif siswa, menanamkan nilai budaya dan karakter, serta mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, SMABA berkomitmen untuk mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan berbudaya. Semoga dengan semangat ini, SMABA semakin berprestasi dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.